Postingan

kesendirian

berjalan di antara gelap dan terang siang yang terik dan malam yang mencekik keluh tak jua terlepas dari pundak dan langkah kaki semakin mengerak ah, ujung senja belum juga tampak meski gigil malam telah menunggu

sudah minum apa hari ini

Sudah minum apa hari ini? Minum kopi?  Masih original kah?   Atau sudah terkontaminasi air mata?   Atau beralih ke susu?   Sibuk mencari protein bagi tubuh  Agar yang patah kembali tumbuh?  Apa Hanya air putih?  Giat mencari tawar Supaya kau bisa ikutan hambar? 

aku bodoh

Ku masih menanti kedatangan mu, kedatangan yg tak berujung bertemu, kata orang aku bodoh, menanti yg sudah pasti takkan kembali lagi, tapi aku yakin kamu pasti akan datang, entah itu mengantarkan selembar undangan yg tertulis namamu dan nama laki-laki yg kau pilih.                i lost my smile again but i'm okay.               

Ketidaknyamanan atas kebohongan

Gambar
aku setia membacamu,  Dan aku betah berteduh pada binar-binar matamu,  yang dengan hebatnya  mampu menghadirkan rindu .... Membacamu adalah hal yang tak pernah membosankan Kegiatan yang kulakulan berulang-ulang Berteman sepi dan kopi kehidupan Aku selalu bahagia saat menemukanmu dalam bukuku Kemarin engkau singgah, namun hanya berdiri di beranda rumah, Aku enggan menerka rindu terkutuk, kenapa tak kau coba mengetuk? Apakah kau ingat?'saat-saat kita bersama bercerita sebanyak mungkin dan tertawa sampai kelelahan Di mana sang senja selalu mnjadi latarnya Atau sang bulan yang selalu menjadi penghias tentang tawa yang tak pernah bersandiwara Penaku begitu betah menulis namamu pada banyak lembar ceritaku tentangmu, bukan hebatku menahan kantuk tapi semua tentangmu terus menarik ujung penaku untuk menulis tentangmu Telanjur jatuh di tempat yang tak diharapkan Bagai tersesat dalam labirin kehidupan Cintaku yang hebat mulai memudar padam,  Mengusir pe...

tabiat dari takdir

Gambar
Jika pertemuan dua orang manusia adalah takdir. Apakah perpisahan juga takdir??. Jika kita di pertemukan untuk mengucapkan selamat tinggal. Apa alasan takdir itu mempertemukan kita?. 

kesendirian yang tiada akhir

Gambar
mataku; tanah, di sini kau rebah di sini aku berziarah. lalu di hatiku yang bumi; tubuhmu abadi lesap dalam puisi  yang kubaca hingga bibir tak lagi bunyi. dalam rapuh setubuh-tubuh; kau utuh, kupeluk sepenuh luruh.

kenangan yang kembali...

Kau hadir bersama rintik hujan Dengan sayap basahmu Aku tenggelam dalam genangan kenangan Di tengah hujan yang tak kunjung reda Bukan salahmu Bukan jua salahku Hanya kondisi yang tak tepat untuk kita Melepas rindu di sore hari yang merundung pilu 💔💔💔