kesendirian yang tiada akhir

mataku; tanah,
di sini kau rebah
di sini aku berziarah.

lalu di hatiku yang bumi;
tubuhmu abadi
lesap dalam puisi 
yang kubaca hingga bibir tak lagi bunyi.

dalam rapuh setubuh-tubuh;
kau utuh,
kupeluk sepenuh luruh.

Postingan populer dari blog ini

kenangan yang kembali...

aku bodoh

sudah minum apa hari ini