Ketidaknyamanan atas kebohongan

aku setia membacamu, 
Dan aku betah berteduh pada binar-binar matamu, 
yang dengan hebatnya 
mampu menghadirkan rindu ....

Membacamu adalah hal yang tak pernah membosankan
Kegiatan yang kulakulan berulang-ulang
Berteman sepi dan kopi kehidupan
Aku selalu bahagia saat menemukanmu dalam bukuku

Kemarin engkau singgah,
namun hanya berdiri di beranda rumah,
Aku enggan menerka rindu terkutuk,
kenapa tak kau coba mengetuk?

Apakah kau ingat?'saat-saat kita bersama
bercerita sebanyak mungkin dan tertawa sampai kelelahan
Di mana sang senja selalu mnjadi
latarnya
Atau sang bulan yang selalu menjadi penghias tentang tawa yang tak pernah bersandiwara

Penaku begitu betah menulis namamu pada banyak lembar
ceritaku tentangmu,
bukan hebatku menahan kantuk
tapi semua tentangmu terus menarik ujung penaku untuk menulis tentangmu

Telanjur jatuh di tempat yang tak diharapkan
Bagai tersesat dalam labirin kehidupan

Cintaku yang hebat mulai memudar padam, 
Mengusir perlahan kesetiaan yang tak betah tertinggal, 
Jangan bilang ini pengkhianatan, 
Aku hanya sedang melawan ketidakpedulian


Terima kasih atas kesakitan. Lihatlah, aku masih betah meski hanya melalui tinta kucurahkan perasaan. Sungguh, kehebatan asa bisa mengikis duka, mendamaikan gelora resah di jiwa. 



@Roni_Ragiel




Postingan populer dari blog ini

kenangan yang kembali...

aku bodoh

sudah minum apa hari ini